천안함 폭침 4주기 추모 및 안보결의 대회
5,235
2014.03.28 15:06
본문
지난 26일 자카르타 한인회관에서 천안함 폭침 4주기 희생자 추모 및 결의대회가 있었습니다.
아래는 당일 행사를 현지 언론에서 취재하여 보도한 내용입니다.
이날 행사를 통하여 인류의 보편성 가치를 국제사회에 알림에, 인도네시아가 대한민국의 협력자로서 천안함 폭침문제를 다룬 점은 이례적인데, 이는 바로 대한민국의 국력 신장과 외교력의 영향이며 나아가 지난 40년 간 성실히 살아온 인니 한인사회의 결실이 아닌가 생각합니다.
앞으로, 한국-인도네시아가 함께 더욱 공감하고 소통하며 더 큰 미래를 열어 갈 수 있겠다는 생각이 듭니다.
- 글. 한국자유총연맹 이태복 부회장.
꼼빠스 인터넷판 http://internasional.kompas.com/read/2014/03/26/2235063/Masyarakat.Korea.di.Indo nesia.Peringati.Tragedi.Kapal.Cheonan
Masyarakat Korea di Indonesia Peringati Tragedi Kapal Cheonan
JAKARTA, KOMPAS.com — Asosiasi Masyarakat Korea Selatan di Indonesia memperingati tragedi kapal Cheonan, Rabu (26/3/2014).
Dalam deklarasinya, mereka meminta Korea Utara meminta maaf kepada keluarga 46 tentara yang menjadi korban.
"Masyarakat Korea Selatan di Indonesia turut berdukacita atas wafatnya tentara Korea di area pertahanan. Kami mendukung Pemerintah Korea Selatan yang menuntut Korea Utara untuk meminta maaf kepada keluarga korban," ujar Ketua Korea Freedom Federation cabang Indonesia, Sangbum Hyun, di Korea Community Center, Jakarta.
Saat membacakan deklarasi, Sangbum mengatakan, asosiasi warga Korsel juga meminta Korut agar menghentikan senjata nuklir dan memperhatikan pelanggaran hak asasi manusia di Korut.
Ketua Asosiasi Warga Korea Selatan di Indonesia, Shin Kee Yup, menambahkan, sejak kejadian tenggelamnya kapal Cheonan pada 2010, Korut belum meminta maaf kepada keluarga korban.
"Hingga saat ini keluarga korban masih belum bisa menerima. Karena itu, kita minta Korut meminta maaf," katanya.
Tragedi Cheonan terjadi pada 26 Maret 2010. Kapal perang Korsel tenggelam setelah diserang di sekitar Pulau Baek Ryong Do. Sebanyak 46 tentara Korsel tewas. Serangan kembali terjadi pada 23 November 2010 di Pulau Yeon Pyung Do dan menewaskan dua tentara.
Setelah penyelidikan, Korsel dan PBB menyimpulkan bahwa serangan dilakukan oleh tentara Korut.
Setiap tahun warga Korsel, termasuk yang berada di Indonesia, memperingati tragedi ini pada 26 Maret. Dalam setiap peringatan, mereka menyampaikan belasungkawa dan doa untuk para tentara. Mereka berharap Korut segera menghentikan serangan perang dan Korea dapat bersatu dengan damai.
"Masyarakat Korea Selatan di Indonesia turut berdukacita atas wafatnya tentara Korea di area pertahanan. Kami mendukung Pemerintah Korea Selatan yang menuntut Korea Utara untuk meminta maaf kepada keluarga korban," ujar Ketua Korea Freedom Federation cabang Indonesia, Sangbum Hyun, di Korea Community Center, Jakarta.
Saat membacakan deklarasi, Sangbum mengatakan, asosiasi warga Korsel juga meminta Korut agar menghentikan senjata nuklir dan memperhatikan pelanggaran hak asasi manusia di Korut.
Ketua Asosiasi Warga Korea Selatan di Indonesia, Shin Kee Yup, menambahkan, sejak kejadian tenggelamnya kapal Cheonan pada 2010, Korut belum meminta maaf kepada keluarga korban.
"Hingga saat ini keluarga korban masih belum bisa menerima. Karena itu, kita minta Korut meminta maaf," katanya.
Tragedi Cheonan terjadi pada 26 Maret 2010. Kapal perang Korsel tenggelam setelah diserang di sekitar Pulau Baek Ryong Do. Sebanyak 46 tentara Korsel tewas. Serangan kembali terjadi pada 23 November 2010 di Pulau Yeon Pyung Do dan menewaskan dua tentara.
Setelah penyelidikan, Korsel dan PBB menyimpulkan bahwa serangan dilakukan oleh tentara Korut.
Setiap tahun warga Korsel, termasuk yang berada di Indonesia, memperingati tragedi ini pada 26 Maret. Dalam setiap peringatan, mereka menyampaikan belasungkawa dan doa untuk para tentara. Mereka berharap Korut segera menghentikan serangan perang dan Korea dapat bersatu dengan damai.
뗌포 인터넷판 http://www.tempo.co/read/news/2014/03/26/118565653/Korut-Dituntut-Minta-Maaf-Dalam-Tragedi-Cheonan
Korut Dituntut Minta Maaf Dalam Tragedi Cheonan
Komunitas warga Korea Selatan saat pembacaan deklarasi di Indonesia memperingati empat tahun tenggelamnya kapal perang Cheonan dan tewasnya 46 prajurit di ruang perpustakaan Asosiasi Korea di Indonesia, Jakarta (26/3). Peristiwa ini disebut yang terburuk sejak berakhirnya Perang Korea tahun 1953. Tempo/Maria Rita Hasugian